Kamis, 12 Desember 2013

Antara Cinta dan Pikun (Cerpen)



Perlahan alunan angin ditambah terik matahari yang membuat badan ini bercucuran keringat, hembusan alat elektronik berputar kesana kemari mengurangi suasana panas ini , alangkah enak nya dunia sekarang tak perlu lah berkipas dengan tangan letih kepanasan. Suara gemerisik di langit biru membuat ku terkejut , benda seperti burung melewati daerah ku -> PESAWAT.
Amboi, suasana siang menjelang sore ini sangat cerah, setelah seminggu di landa hujan dan langit hitam biasa di sebut langit mendung. Akhirnya pakaian ku pun dapat kering dengan sempurna, tidak bau apek karna kering yang tidak menggunakan cahaya matahari. Waktunya aku harus mandi untuk bersiap-siap mengikuti ekstra kulikuler di sekolah ku yaitu SMA 26 yang biasa di sebut SMA Pelangi, aku tidak terlalu faham  mengapa sekolah ku disebut sekolah pelangi , padahal cat di sekolah tidak warna-warni seperti warna pelangi, tapi kata teman ku dia tau dari teman kakak kelas di sekolah ku kalau SMA 26 disebut sekolah pelangi karna jika selesai hujan, muncul pelangi di langit atas sekolah kami, ( emang apa hubungannya, GJ). 
Motor kesayangan ku telah menanti kehadiran ku untuk kunaiki, warna biru mengkilat berkilau bak kilau mutiara di dasar laut, terucaplah kata siiilaaauuu men. Ajib, kaca spion sudah seperti tangan ku saat berdoa. Helem standar telah terpasang di kepala ku, sebentar memantau diriku apakah sudah benar helem yang melekat di kepalaku. Semua sudah beres langsung ku stater motor ku ini , berangkat... serasa menaiki motor di atas jalan, asiik ...
Sesaat 15 menit perjalanan, akhirnya sampai juga di sekolah. Seperti biasa suasana SMA Pelangi begitu indah, apalagi suasana yang begitu cerah membuat SMA Pelangi menjadi seperti taman di alun-alun tengah kota jakarta, bunga-bunga yang berada di sekeliling lapangan volly tampak bermekaran indah sekali,,,
Sesaat aku memandangi sekeliling sekolah ini, terbuyar pandangan ku dengan panggilan teman sekampung, sekelas, bahkan sebangku ku, yang berbunyi “Rina bapak gak masuk”. Ternyata ekskul volly yang aku ikuti tidak ada guru pembimbingnya. Karna guru kami sedang ada masalah, istri yang pertama (emang istrinya ada berapa?? Only one) tengah melahirkan. Setitik rasa kesal karna dengan semangat berkobar- kobar aku pergi, tapi tidak masalah aku masih bisa tanpa guru pembimbing untuk melatih diri ku dalam volly, ahayy...
***
Gak terasa udah hampir 4 jam main volley, matahari nya udah mau istirahat berarti waktunya aku pulang kerumah. “Gini nih kalau udah namanya hobi, gak perduli mau ampe jam berapa pun tetap asik dan seru. Tenang aja untuk ikut kompetisi udah siap deh, sedikit sombong gak apalah hahay (seru ku ^_^)”.
Malam pun telah mengeluarkan tanduknya, menggelapkan semua yang ada di bumi ini, dikarenakan matahari lagi istirahat jadinya harus cari pengganti sementara ampe matahari muncul lagi, itu salah satu alasan mengapa manusia membuat lampu, yah buat menerangi bumi saat malam. Sebelum tidur, aku harus liat jadwal dulu buat besok. OMG, tak disangka-sangka pikun aku kambuh kertas catatan jadwal buat besok lupa dicatat, keterlaluan banget nih pikun. Mesti telfon Pet nih, moga aja dia belum tidur. Pet adalah teman sebangku ku di kelas, dia adalah sahabat terbaik yang kumiliki, (ya iyalah… sahabatnya cuma itu doank). Pet adalah nama singkatnya sekaligus nama panggilan kesayangan untuknya, nama aslinya yaitu Putri Erika Trisnawati.
Tuuuuuut,,,, tuuuut,,, tuuuut,,,, maaf no yang anda tuju sedang tidur, cobalah besok lagi… L
***
Keesokan harinya,,, akibat pikunku kambuh dan pet tidak menjawab telfon ku, aku pun membawa buku semua mata pelajaran, beraaaatttnya…
mau pindahan Rin?”,teriak Pet saat melihat tas ku.
Gara-gara kamu ni gak angkat telfon aku”. Kataku kesal.
Kamu sih pikunnya luar biasa, Hahaha “ kata Pet dengan tawa yang menggelikan.
Semua telah aku lakukan buat ngilangin penyakit pikun ini, dari minum obat cerebrofit excel, susu sapi, susu kuda liar, minyak ikan, dll (untung gak minyak tanah). Tapi tetap pikun ini gak hilang. Andai aja, ada obat buat ngilangin penyakit pikun ini dari tubuh ku, pasti akan aku lakukan. Gak enak banget tau gak kalo pikun.
Pernah, waktu itu pertama kali aku pergi sendiri dengan PD nya menggunakan motor kesayanganku ke sebuah pusat perbelanjaan terbesar di kota ini, yang biasa disebut Bingung Market. Kenapa disebut Bingung Market karena ketika kita sampai disana kita pasti akan bingung membeli apa dan bingung untuk memilih barang begitulah latar belakang pemberian nama pusat pemberlanjaan ini. Sesampai nya di Bingung Market, aku pun langsung masuk dan mencari barang yang aku butuhkan. Bener ni, sampe disana aku bingung mau pilih yang mana semua bagus-bagus, jadi pengen beli semuanya. Setelah dapat barang yang aku inginkan, dan akhirnya aku berencana pulang. Dengan santainya aku memberhentikan angkot. Tiba dirumah, aku merasa ada yang ketinggalan, tapi aku tak tau apa. Hingga tidak lama kemudian, mama memanggilku. Mama ingin meminjam motorku, nah aku baru ingat nih apa yang ketinggalan… Tidaaakkkkk….. motor kesayanganku masih di parkiran Bingung Market. Aku pun langsung bergegas pergi ke Bingung Market untuk mengambil motor kesayanganku, dan untung saja motor ku masih utuh dan persis posisinya saat aku tinggalkan. Itulah salah dua pikun ku yang menyebalkan.
Rin,,, Rin,,, kamu melamun ya? “Tanya Pet.
“enggak, aku cuma memikirkan sesuatu”, kataku.
“mikirin apa Rin, pasti cara ngilangin pikun kamu ya?” kata Pet dengan muka yang serius.
Iya, kok kamu tau ? “kataku penasaran.
“tau dong, Pet gitu lo… hihihi” kata Pet sambil nyengir.
Kamu ada saran gak Pet?” tanyaku.
aku pernah baca ni ya, salah satu yang dapat menghilangkan suatu kebiasaan yang jelek dari dalam diri kita, yaitu menemukan seseorang yang dapat membuat kita jatuh cinta,” kata Pet dengan serius.
***
Teeeeeng toooooooooooong…..
Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, dan aku pun bergegas pulang kerumah. Sesampai dirumah, aku langsung kekamar dan duduk termenung mengingat kata-kata Pet. Emang bisa dengan jatuh cinta pikun ku ini bisa hilang, sedikit gak yakin, tapi… baiklah akan aku coba. Tapi pria mana yang bisa buat aku jatuh cinta, perasaan dari dulu hingga sekarang gak ada cowok yang deketin aku, bisa dibilang Jones (jomblo ngenes).
Lamunanku buyar ketika sosok yang melahirkanku mengetuk pintu kamarku, dialah mamaku tercinta. Dengan suara lembutnya, dia berkata,
Rina makan dulu nak, nanti kamu sakit. Kalau sakit gak ada yang nyabutin uban mama”.
“Iya ma, sebentar lagi. Rina ganti baju dulu.” Kataku.
Ketika ku menarik pakaian dilemari baju, tiba-tiba sebuah benda terjatuh. Segera kulihat, benda apa yang jatuh, apakah benda keramat, atau. Ahhhh….. pikiranku aneh-aneh saja, perlahan ku buka, ternyata buku diari waktu aku SD. Aku baru teringat, aku menaruhnya ditumpukan pakaian supaya mama tidak membacanya aku kira hilang diambil tikus. Kubuka perlahan-lahan, selembar demi selembar, untuk mengingat masa SD ku yang indah banget. Ini nih bagian yang aku suka, tertulis di diari sebagai berikut :
Dear diary,
Dy hari ini aku malu banget, karena waktu aku berjalan dilapangan sekolah aku tidak melihat ada batu, aku terjatuh, baju seragamku kotor, lalu aku nangis. Tiba-tiba ada temanku membantu, namanya Arya. Dia memberikan sapu tangannya padaku.  Dy udah dulu ya ceritaku hari ini…
Bye-bye
Hahaha, aku gak nyangka ternyata aku cengeng, jadi ingat Arya. Karena semenjak kejadian itu aku dan Arya sering bermain bersama, tapi tiba-tiba dia menghilang, seperti tertelan bumi, gak ada kabar yang jelas. Kata teman-teman dia udah pindah, gak tau pindah kemana, karena kejadiannya mendadak sekali. Semenjak itu, gak ada lagi yang bantuin aku ketika aku terjatuh… (eeeyaa bahasanya berat banget).
***
Waktu telah mengantarku kembali lagi untuk bersekolah, menuntut ilmu untuk menuju masa depan (asik bahasanya, hhe). Seperti biasa hari yang cerah, dengan motor kesayanganku pergi menuju sekolah pelangi. Sesampai disekolah, lega rasanya datang kesekolah tanpa terlambat. Tiba-tiba…
“Rina,,, Rina,,, Rina,,”, teriak Pet dengan semangat.
“Ada apa sih Pet, satu kali aja manggilnya aku udah dengar kok” , cetusku.
“Rina kamu tau gak, kalau dikelas sebelah ada anak pindahan dari Bandung, orangnya ganteng lo. Siapa tau bisa naksir sama kamu”. Seru Pet dengan suara yang semangat membara apa lagi kalau soal COGAN (cowok ganteng).
“Ah, kamu ini selalu menghayal, dan terlalu banyak nonton sinetron”, cetusku.
Tiba-tiba, ketua kelas kami memberikan pengumuman yang sangat bagus, lebih bagus berita dari ketua kelas kami deh dibandingkan dengan berita dari berita gosip di TV, yang berbunyi :
“Pengumuman, mata pelajaran pertama guru nya lagi ada penataran”.
Ini surganya anak sekolahan, dan saat tidak ada guru pelariannya adalah kekantin sekolah. Ketika perjalanan kekantin, tiba-tiba sebuah bola melayang kekepala Pet. Sontak Pet pingsan, dan langsung dibawa ke UKS. Tidak berapa lama Pet sadar.
Aduh, pusing banget, siapa sih yang lempar bola”. Kata Pet dengan menahan rasa sakit dikepala.
“Ya udah, istirahat aja dulu, nanti gak usah masuk aja mata pelajaran matematika”, kataku lembut.
“Iya deh, nanti tolong izinkan ya Rin, sekalian buku PR matematika aku kumpulin ya”. Kata Pet.
“OMG, aku baru ingat kalau buku PR matematika aku, ada di meja makan, tadi pagi aku meletakkannya di situ waktu sarapan tadi pagi, aduh gimana ni,” kataku sambil gigit jari.
Tiba-tiba datang  seorang pria, yang tidak aku kenal, kayaknya murid pindahan baru yang diceritakan Pet.
“Maaf menggangu ,nama ku Dava pindahan dari Bandung,maaf sekali lagi karena  tadi aku yang lempar bola, tapi gak sengaja kok, tadi pas aku mau lempar bola, tiba-tiba kamu lewat jadi kena kepala kamu deh” kata lelaki yang mengaku bernama Dava.
“iya aku maafin kok, tapi ada syaratnya”, kata Pet.
“syarat apa? “ Kata Dava.
aku mau kamu buat anterin teman aku Rina ambil buku PR”, kata Pet sambil senyum tipis.
“ok, aku anterin, yuk Rina,” kata Dava.
“Hem, iya”, kataku sedikit terkejut.
Diperjalanan, kami banyak berbincang-bincang awalnya berkenalan, alasan kenapa dia pindah, dan lain-lain. Ternyata Dava orangnya asik, gak ngebosanin, kami seperti sudah mengenal lama. Karena asik mengobrol tidak terasa kami sudah tiba kembali disekolah dengan tepat waktu. Waktu aku ingin meninggalkan Dava menuju kelas, tiba-tiba Dava bilang, dia mengajak aku jalan besok, karena besok hari libur akhirnya aku menerima tawarannya. Senang rasanya bisa bertemu dengan Dava hari ini, jadi gak sabar menunggu hari esok. Dan akhirnya hari yang ditunggu tiba juga, Dava datang menjemputku,
Hai,,, Rina, udah siap buat jalan?” kata Dava.
“Udah, tapi kita mau kemana?”, tanyaku penasaran.
Ada deh, percaya deh sama aku, kamu pasti senang” katanya optimis.
Saat diperjalanan sedikit berbeda dari sebelumnya, aku agak lebih sedikit gugup, gak tau deh karena apa, apa karena aku suka sama dia, ahh,,, aku tepis perasaan itu. Beberapa lama kemudian kami sampai ditempat tujuan, dan ternyata sebuah pantai. Aku pun mengenal tempat ini, karena waktu aku kecil aku sering pergi kepantai ini bersama Arya, teman kecilku sewaktu SD. Aku penasaran, kenapa Dava mengajakku ketempat ini.
“Dava, kenapa kita kesini,?” kataku penasaran.
“Karena aku suka pantai, pantai mengingatkanku pada masa lalu ku yang menyenangkan”. Kata Dava.
Pengalamannya sama denganku, sama-sama mempunyai moment yang indah waktu kecil dipantai. Aku pun menikmati liburan ini bersama Dava, kami bermain pasir-pasiran, bermain kejar-kejaran, seperti mengulang kejadian waktu aku kecil. Tiba-tiba aku terjatuh, karena tersandung sebuah kayu yang gak tau asalnya dari mana. Lututku agak sedikit lecet, tiba-tiba Dava memberikan sapu tangannya kepadaku, sapu tangan yang mempunyai jaitan yang berinisial AR, dan aku teringat kejadianku waktu SD,,,
“Rina Kartika, kamu tidak apa-apa, yang mana yang sakit,?” kata Dava.
“Kamu siapa, kenapa kamu punya sapu tangan yang ada inisial AR?” Kataku pensaran,
“Aku Arya Rin, maaf baru memberitahukanmu sekarang, maaf karena udah pergi begitu aja dan tidak memberitahukan kepindahanku kepadamu, karena semuanya serba mendadak.” Kata arya menjelaskan.
Tapi mengapa kamu dipanggil Dava?” Kataku masih penasaran dan gak percaya.
“Nama asli aku Dava Arya Pangestu”, kata Dava.
Aku baru tau nama kepanjangan Arya, karena sewaktu kami bermain aku hanya tau nama panggilannya saja. Aku pun senang akhirnya bisa bertemu lagi dengan Arya, sedikit kesal karena dia telah pergi begitu saja tanpa memberi kabar, tapi setelah mendengar alasan mengapa dia pergi, aku pun mengerti. Setelah hari itu hubungan kami pun semakin dekat, karena Arya atau Dava menyatakan perasaannya kepadaku, aku pun menerimanya semenjak itu penyakit pikun aku berangsur menghilang. Ternyata ucapan Pet yang gak tau bersumber dari mana ada benarnya.
The End.

Silahkan Komen