Rabu, 14 Desember 2011

My love is honey, My love is unlucky Part.2

Lanjut lanjut cerita, udah tidak terasa masa SMP telah terlewati , pastinya banyak kenangan ketika di SMP saat PAGELARAN, PERPISAHAN, dan KERJA KELOMPOK bareng. Kini di SMA terasa agak bebeda sedikit lebih naik level menjadi remaja. Tingkat dimana kita seorang remaja harus dapat mengendalikan sikap, pemikiran, dan tingkah laku sesama lawan jenis. Ngomong-ngomong tentang lawan jenis nih, pastinya remaja sekarang udah banyak yang pernah pacaran, sedikit pesan nih buat para remaja yang sekarang dalam masa pacaran, mencari pacar, atau hampir mendapat pacar, jika kalian muda-mudi yang sedang jatuh cinta jangan terlalu mencintainya, cintailah dia biasa-biasa saja, jangan mengumbar-ngumbar cinta, karna pada akhirnya akan sirna jua.... (cielah,,, bahasa ne, tapi banyak kenyataan cinta remaja seperti itu.).

Kembali ke pokok pembicaraan, ketika Masa Orientasi Siswa biasa di singkat dengan MOS, atribut-atribut yang di kenakan seakan kami ini terasa sebagai murud baru (yaa elah, emang murid baru kali...), eh... salah, seakan murid terspesial, siswa terpilih dan terhebat yang ada di kota ini, kedatangan kami di sambut dengan upacara, (spesial gak tu....hhe)...

Ketika masuk SMA aku gak terlalu canggung karna di SMA ini banyak teman sekelas ku yang ketrima di SMA ini, tepatnya di SMA Pelangi. Bagaikan transmigrasi dari SMP ke SMA, begitu kata warga setempat, hehehe.... kalian semua pasti tau kan kegiatan MOS, yaitu salah satunya minta tanda tangan, (coba aja sekarang diganti dengan minta foto, keren tu...). lanjut, ternyata Coki masuk di SMA ini juga bakalan ketemu dia lagi, aku berdoa semoga tidak satu kelas sama dia dan ternyata yang diatas mengabulkannya, ALHAMDULILLAH Yaa, Sesuatu. Next, Saat itu aku masih mempunyai perasaan kepadanya, entah kenapa susah untuk menghilangkan perasaan itu, seakan cintanya sudah tinggal di hati ini mengisi hati yang kosong ini dengan perabotan dan, aksesoris-aksesorisnya. Heum... terasa indah menusuk kalbu, cinta yang mekar indah membentuk sebuah pohon mawar lengkap dengan bunganya yang merah segar, daunnya yang kecil hijau tua, dan batangnya yang di penuhi dengan duri, duri yang akan melindunginya dari orang yang akan mengambil keindahan pohon itu, namun tidak selamanya duri itu bisa melindunginya. Seperti inilah cintaku kedia akan hilang, karna suatu hal yang tak dapat aku duga, sungguh menyakitkan akhirnya saat aku mulai membayangkan jika aku jalan berdua dengannya, menjalin hubungan yang indah, dan melihat senyum tipisnya, tiba-tiba aku mendengar dia menyukai gadis lain yang jelas bukan aku.

Rasa tidak percaya menghampiri ku, sungguh seakan tak ingin ku dengar berita itu, entah kenapa seakan ada duri menusuk dan menghujam dada ini. Seakan diri ini menjadi seorang yang munafik karna dia aku tak ingin menerima cinta lainnya, karna dia aku berjanji tidak akan berpacaran dengan orang lain. Sungguh setelah ku tau dia menyukai wanita lain, ingin ku hapus perasaan itu, ingin ku buka lembaran kertas yang baru, yang belum terukir apa pun. Tapi aku tak tau sebuah pemikiran karna sebuah janji yang harus aku tepati, apakah ini benar atau tidak pemikiran yang membuat ku bingung “aku berjanji tidak akan pacaran selama SMA” satu hal yang mesti aku jalani.

Ketika aku kelas 2 SMA, tepatnya saat penjurusan, pastinya teman-teman sekelas aku ketika aku kelas satu pada berbaur, ada yang di IPA, IPS dan BAHASA. Saat itu aku memilih IPA, entah pada saat itu apa yang ada di dalam fikiran ku, tak tau itu takdir ku atau sebuah kebetulan, tapi dalam filsafat “ tidak ada kata kebetulan, semua telah diatur oleh yang diatas”. Inilah sedikit kehidupan baru ku, banyak teman baru yang belum ku kenal, ada juga yang sudah ku kenal. Awalnya aku belum terbiasa dengan kelas IPA ini, namun lama kelamaan aku bisa beradaptasi, walaupun masih ada sedikit rasa canggung dengan teman-teman satu kelas ku, tapi ku anggap biasa saja karna semua itu butuh proses, BENAR GAK!!!

Untuk pertama kalinya aku memasuki kelas IPA ini, tatapan ku tertuju pada seorang teman laki-laki di samping bangku ku, orangnya kurus, putih, tinggi semampai, aku heran kepadanya , berputar-putar dalam otak ku sebuah pertanyaan “orang ini CINA, MELAYU, ISLAM or NON ISLAM??”. Sedikit pertanyaan konyol untuk difikirkan, hhe @_@

Suasana kelas kami cukup nyaman, sebuah ruangan yang cukup untuk menampung 30 siswa, urutan bangku terdiri dari 4 deret membentang dan 4 urutan kebelakang, bangkuku terletak di urutan no 3 dari depan. Deret ke 3 dihitung dari meja dekat pintu masuk kelas kami. Tepat dibelakangku, duduk seorang laki-laki, yang rasa-rasanya aku kenal, dan aku pun sering melihat dia, dan ternyata feeling aku tidak salah, dia dulunya 1 SMP dengan ku hanya saja beda kelas. Satu kesan yang aku suka darinya, saat melihatnya dia tersenyum padaku, (itulah kekuatan senyuman, membuat kesan yang indah :)...). Rifa namanya, RIFANDO ALILHAM. Sebuah nama yang bagus, beruntunglah dia karna orang tuanya memberikan nama yang bagus.

Awal kejadian tentang cinta lain ku di SMA ini, dimulai ketika aku mengirimkan sms (istilahnya sand all gitu) buat ngucapin HAPPY NEW YEAR, dari sms yang aku kirimkan kebanyak nomor yang ada di inbox ku hanya dia yang merespon, dalam smsnya “belom tidur?”, lalu ku jawab apa adanya, (kenangan pertama saat sms dengannya yang kuingat). Just like that, saat itu masih biasa-biasanya kesan yang aku fikir itu hal yang biasa.

***

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komen